Pagi yang Merepotkan, Teater Perempuan Berpisah dengan Anak & Keluarga Kecilnya
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Seorang perempuan tampak sendirian, sibuk menyiapkan menu sarapan di meja makan. Belum usai makan pagi itu dihidangkan, semuanya dihancurkan dengan gergaji mesin.
Bisingnya gergaji berbahan bakar bensin itu seakan memekakkan gendang telinga. Seluruh hidangan yang tertata rapi hancur-hancuran. Meja makan berbelah-belah.
Amarah itu menyudahi rutinitas menyebalkan dari seorang ibu di pagi hari. Sorotan lampu merah terfokus pada Salma Ibrahim, bintang dalam pertunjukan HAE Theater berjudul "Pagi yang Merepotkan", temaram.
Itulah adegan awal sebuah lakon cerita nyata yang ditulis dan digarap oleh Khotibul Umam di Gedung Ki Narto Sabdo Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Sabtu (25/5).
Kilas balik itu berlanjut pada adegan sang aktris melahirkan. Bayi laki-laki lahir normal di sebuah tempat bersalin yang dibantu dokter lengkap dengan perawatnya. Detik-detik persalinan terekam dramatis.
Waktu berlalu, Salma bertemu putranya yang beranjak dewasa di sebuah taman. Wajahnya tampak tercengang, sempat tak percaya sang anak telah tumbuh besar. Keceriaan tak menyangka terpancar dari wajah Salma.
Baca Juga:
Namun, pertemuan itu tak berlangsung lama, berakhir haru. Salma terpisah dengan anaknya begitu saja. Dia histeris, mencari anaknya dari sudut ke sudut taman tak kunjung ketemu.
Potret kisah nyata seorang Salma, perempuan yang berjuang melanjutkan kehidupan pasca-berpisah dengan anak dan keluarga kecilnya itu mulai membuahkan hasil.
Kisah nyata perempuan berpisah dengan anak & keluarga kecilnya diangkat dalam pertunjukan teater Pagi yang Merepotkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News