Semarang Menolak Pengesahan RUU TNI, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD Jateng

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang Raya turun ke jalan pada Kamis (20/3).
Mereka membanjiri depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah, menggetarkan aspal dengan teriakan penolakan terhadap pengesahan RUU TNI.
Tepat pukul 15:00 WIB, lautan manusia berbaju hitam mulai bergerak. Poster-poster protes dikibarkan tinggi, dengan slogan tajam seperti 'Tolak RUU TNI: Militer Bukan Solusi, Demokrasi Tanpa Intervensi' dan 'Selamatkan Demokrasi: Tolak Dwifungsi!'.
Falsafi, salah satu orator dari Universitas Diponegoro, lantang bersuara. "Ini membuka jalan bagi dwifungsi TNI. Masyarakat butuh pekerjaan, tetapi kok justru ranah sipil bakal diisi militer?" tegasnya.
Nada protes makin menggema ketika Sekar, mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung, mengingatkan bahaya sejarah.
"Jangan sampai kita balik ke era Orba, di mana militer bisa campur tangan di pemerintahan sipil. Supremasi sipil bisa terancam!" katanya penuh semangat.
Situasi memanas menjelang sore. Pukul 16:00 WIB, massa akhirnya diizinkan masuk ke halaman DPRD Jateng. Namun, jalan menuju pintu utama dipagari barisan polisi.
Saling dorong pun tak terhindarkan. Dentuman suara protes terus menggema, membelah sore di Kota Lumpia.
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang Raya turun ke jalan pada Kamis (20/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News