Wisuda Terakhir SCU di 2024: Menginspirasi Melalui Pendidikan, Keberlanjutan, & Kemanusiaan
Acara wisuda kali ini diwarnai oleh cerita-cerita menggugah dari beberapa lulusan yang berhasil mencuri perhatian salah satunya Romo Norbertus Labu.
Romo Norbertus Labu yang akrab disapa Romo Nobu itu datang jauh dari kampung halamannya, Nusa Tenggara Timu (NTT), dengan membawa motivasi besar.
Nama besar Soegijapranata menginspirasi dirinya untuk belajar di SCU, tempat yang menurutnya memupuk kesadaran akan pentingnya merawat bumi.
"Merawat bumi berarti memberikan kenyamanan bagi generasi mendatang. Belajar adalah rekreasi, sesuatu yang menyenangkan dan penuh makna," ucap Wisudawan Program Doktor Ilmu Lingkungan tersebut.
Baginya, belajar tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga panggilan untuk merawat bumi dan memperjuangkan keberlanjutan hidup generasi mendatang.
Perubahan iklim yang terjadi selama satu dekade terakhir di kampung halamannya, Flores, NTT, menjadi alarm serius baginya. Dia melihat langsung bagaimana dampak proyek geothermal yang tersebar di 17 titik di Flores memengaruhi ekosistem lokal.
"Salah satu dampaknya adalah peningkatan suhu yang memengaruhi kualitas tanaman hortikultura di sana. Tanaman seperti alpukat, yang dulunya berbuah dua kali semusim, kini hanya sekali saja," jelasnya.
Menurut Romo Nobu, perubahan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada keberlangsungan hidup masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian.
SCU Semarang menggelar wisuda terakhir di 2024 bagi lulusan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana, Sabtu (14/12) di Kampus Bendan, Kota Semarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News