1.400 Eks Anggota Jemaah Islamiyah di Solo Berikrar Setia NKRI
"Perubahan ini tidak hanya bersifat simbolis," tegas dia.
Irjen Sentot menuturkan pihaknya telah membuat langkah nyata kolaborasi dengan berbagai kementerian, lembaga dan sektor swasta untuk program pemberdayaan bagi anggota JI.
Program tersebut, di antaranya kolaborasi dengan Kemenag dalam mengkaji dan merevisi kurikulum ponpes, kolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos), PT Astra Internasional dan PT. Panasonic dalam rangka menambah kompetensi, serta berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk membuat kelompok tani di Subang Jawa Barat (Jabar) dan wilayah lainnya.
"Langkah-langkah ini adalah awal perjalanan panjang dari integrasi sosial yang berhasil. Kami percaya dengan kolaborasi yang lebih luas dan dukungan dari semua pihak, mantan anggota JI bisa menjadi produktif di masyarakat," kata dia.
Mantan Dewan Suro JI Aris Iswanto menekankan adanya pendamping dari pemerintah selama proses integrasi berlangsung. Hal itu menurutnya akan mengantisipasi adanya bullying kepada para eks anggota JI.
"Secara keseluruhan yang kami minta dari dulu adalah pendampingan untuk proses integrasi ini. Yang kami minta betul supaya jangan sampai ada bullying. Kalau bullying nanti efeknya yang sudah yakin jadi buyar lagi, dan itu akan merugikan negara," tutur dia. (mcr21/jpnn)
Sebanyak 1.400 anggota Al-Jamaah Al-Islamiyah (JI) di Solo mengikuti sosialisasi pembubaran organisasi dan ikrar setia kepada NKRI.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News