BMKG: Jawa Tengah Alami 693 Gempa Sepanjang 2024, Mayoritas Berkategori Dangkal
jateng.jpnn.com, BANJARNEGARA - Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengungkapkan wilayah Jawa Tengah (Jateng) mencatat 693 kejadian gempa bumi sepanjang 2024, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mayoritas gempa tersebut tergolong dangkal, dengan 11 di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
"Jawa Tengah merupakan wilayah rawan gempa karena keberadaan sesar aktif yang dapat memicu gempa darat dengan potensi kerusakan signifikan," ujar Hery di Banjarnegara, Kamis (2/1).
Selain itu, zona megathrust di pesisir selatan Jawa juga menjadi ancaman, berpotensi memicu gempa besar.
BMKG mencatat Februari menjadi bulan dengan jumlah gempa terbanyak, yaitu 77 kejadian. Sementara itu, gempa yang dirasakan paling sering terjadi pada Juli, dengan lima kejadian.
Salah satunya adalah gempa Batang pada 7 Juli 2024 bermagnitudo 4,4 dan kedalaman 6 kilometer. Gempa ini dirasakan hingga Batang, Pekalongan (skala III MMI), dan Kendal (skala II MMI), serta menyebabkan kerusakan pada rumah, sekolah, masjid, kantor pemerintah, dan pasar.
Gempa terbesar pada tahun tersebut tercatat pada 22 April 2024, dengan magnitudo 4,9 di tenggara Cilacap pada kedalaman 39 kilometer.
Menurut BMKG, dari sisi kedalaman, sebanyak 500 gempa tergolong dangkal, 191 gempa kedalaman menengah, dan hanya dua gempa berkedalaman dalam. Secara magnitudo, mayoritas gempa (606 kejadian) berada di bawah M 3,0.
BMKG mencatat sepanjang 2024 telah terjadi 693 gempa bumi di Jawa Tengah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News