Peningkatan Curah Hujan di Jateng Selatan, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Rabu, 08 Januari 2025 – 12:46 WIB
Peningkatan Curah Hujan di Jateng Selatan, BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi - JPNN.com Jateng
Ilustrasi -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan. Foto: ANTARA/Aprionis

jateng.jpnn.com, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menyampaikan curah hujan di awal Januari 2025 di Cilacap dan Banyumas umumnya ringan hingga sedang, kadang disertai petir. Namun, wilayah Kabupaten Kebumen mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

"Dalam tujuh hari terakhir, wilayah Kebumen tercatat mengalami hujan lebat hingga sangat lebat selama satu hingga tiga hari. Ini menunjukkan konsentrasi hujan berat lebih banyak terjadi di Kebumen," ujar Teguh di Cilacap, Rabu (8/1).

Menurutnya, faktor Monsoon Asia dan labilitas lokal menjadi penyebab utama intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

Ke depan, kata dia, potensi hujan lebat diperkirakan akan meluas ke Banyumas dan daerah sekitarnya, mengingat Januari hingga Februari merupakan puncak musim hujan di kawasan Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Teguh mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak hujan lebat, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan.

"Kondisi cuaca yang ekstrem ini memerlukan perhatian lebih. Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko bencana," pungkas Teguh.

Dengan curah hujan yang cenderung meningkat, kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait sangat penting untuk memitigasi dampak buruk dari bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi. (antara/jpnn)

BMKG menyebut peningkatan curah hujan di Jawa Tengah selatan berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja

Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News