Banjir Terjang Sragen, 30 Hektare Sawah di Desa Sribit Terancam Gagal Panen
jateng.jpnn.com, SRAGEN - Banjir yang melanda Sragen, Jawa Tengah, diprediksi menggagalkan panen padi di 30 hektare sawah Desa Sribit, Sidoharjo. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Ketua Kampung Siaga Bencana Hariyanti mengungkapkan Desa Sribit memang berstatus rawan banjir. Setiap musim penghujan tiba desa tersebut hampir pasti mengalami bencana banjir.
"Tahun ini tidak begitu kaget, karena sering terjadi banjir. Terutama gagal panenya itu," kata dia saat diwawancarai, Selasa (21/1).
Menurut Hariyanti, lebih dari setengah wilayah Desa Sribit terendam air. Wilayah tersebut berada di seluruh kadus 3 (5 RT) dan sebagain kadus 2 (6 RT) dari total 3 kadus (16 RT yang ada). Namun, sejauh ini belum ada warga yang mengungsi.
"Total tiga RW, 16 RT. Kadus tiga seluruhnya, kadus dua sebagian. Kalau padi itu semuanya dari kadus satu sampai tiga tergenang semua," beber dia.
Hariyanti menyebut tanaman padi di atas tanah seluas 30 hektare diperkirakan gagal panen karena terendam air. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 40 juta per hektare, mengingat padi dalam keadaan tua.
"Kisaran itu satu hektar sekitar Rp 40 jutaan lebih kalau padi tua," terang dia.
Bencana banjir sendiri disebabkan curah hujan yang tinggi, ditambah wilayah Sribit berada di tempuran antara sungai Bengawan Solo dan Sungai Mungkung.
Banjir yang melanda Sragen, Jawa Tengah, diprediksi menggagalkan panen padi di 30 hektare sawah Desa Sribit, Sidoharjo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News