Menyusuri Jejak Tersembunyi di Pecinan Kota Solo
"Jembatan ini mengambil nama dari seorang Residen Surakarta yang dekat dengan Sinuhun Pakubuwana X. Sunan menggunakan nama beliau sebagai kenang-kenangan bagi sang residen," kata Heri.
Di tempat itu pula, lanjut dia, berjibun kisah yang jika diceritakan bisa satu hari satu malam untuk menyelesaikannya. Ada kisah sungai sebagai sarana transportasi dan perdagangan, ada yang menggunakannya sebagai tempat mandi.
Selain itu, ada kisah kelam di sana. Banyak orang hilang/hanyut, ada kapal yang hilang entah ke mana, dan tentu saja banjir musiman yang kerap melanda di sekitar wilayah tersebut.
Kegiatan itu kemudian ditutup dengan diskusi di bekas rumah Tionghoa yang masih banyak menunjukkan keaslian. Rumah tua itu sekarang dipakai sebagai kedai kopi kekinian.
Di sana para peserta disuguhi berbagai makanan khas Pecinan. Mulai dari bakpao, siomay, dan olahan tahu yang lezat sekaligus mengenyangkan. Tidak lupa dibahas sejarah kuliner Tionghoa. (mcr21/jpnn)
komunitas sejarah Solo Societeit mengajak 50 peserta dari sejumlah daerah berkeliling di kawasan Tjokronegaran, Pecinan, dan Kali Pepe.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News