LPG 3 Kg Langka, Warga Semarang Harus Berburu hingga 19 KM
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kelangkaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) telah dirasakan masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Mereka kelimpungan tak bisa memasak karena kesulitan mendapat LPG 3 Kg (Kilogram).
Kondisi ini dialami masyarakat menengah ke bawah sejak akhir Januari 2025. Ditambah, per 1 Februari 2025 tambah makin parah.
Misalnya, Didik Setiawan (39) warga Kecamatan Gunungpati. Istrinya terpaksa tak bisa memasak karena sudah berhari-hari tak punya stok LPG 3 Kg.
"Kacau, ini sudah tiga hari. Sulit sekali mendapatkan LPG 3 Kg," kata Didik kepada JPNN.com, Selasa (4/2).
Didik menyatakan kondisi tersebut memaksa dirinya menggunakan kayu bakar untuk memasak. Biasanya cukup menyalakan kompor, kini dia harus bersusah payah menyulut api.
"Musim hujan, kayunya basah-basah," kata pekerja serabutan tersebut.
Kendati begitu, Didik tetap berusaha mencari LPG yang disebut gas melon tu. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, pengecer sudah tidak menjual.
Didik disarankan untuk membeli gas melon di pangkalan gas. Jarak dari rumahnya sekitar 4 km (kilometer).
Kelangkaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) telah dirasakan masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News