Kios Yunus di Pasar Bangunharjo Solo Sudah Tidak Berjualan Gas Melon

Selasa, 04 Februari 2025 – 12:45 WIB
Kios Yunus di Pasar Bangunharjo Solo Sudah Tidak Berjualan Gas Melon - JPNN.com Jateng
Yunus Triyono (49) saat sedang menata tabung LPG 3 kg yang kosong di kios miliknya di Pasar Bangunharjo, Solo, Selasa (4/2/2024). Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

jateng.jpnn.com, SOLO - Kios sembako milik Yunus Triyono (49) di Pasar Bangunharjo, Solo, Jawa Tengah, tidak berjualan Liquefied Petrolium Gas atau LPG 3 kg alias gas melon pada Selasa (4/1). Dia tidak mendapatkan pasokan dari pangkalan. 

Hal tersebut dipicu oleh pemerintah yang telah membatasi penjualan salah satu produk Pertamina itu. Melalui Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, pemerintah melarang penjualan gas melon di pengecer. 

Namun, Yunus mengaku jumlah pasokan yang didapatnya dari pangkalan gas elpiji mulai berkurang sejak Desember 2023. Puncak kesulitan mendapatkan gas melon terjadi saat muncul aturan pembatasan itu. 

"Gas susah, dari Desember 2023 akhir, terus ke sini mulai muncul peraturan baru ini, tambah susah," ujarnya saat diwawancarai, Selasa (4/2).

Di tokonya, Yunus memiliki 14 buah tabung gas melon. Tabung-tabung itu sekarang dalam kondisi kosong. 

Yunus yang biasanya mengambil langsung dari pangakalan mengaku jika jatah gas melon untuk kiosnya sudah habis. 

"14 tabung kosong sejak kemarin. Jatah hari ini habis, disuruh mengambil besok," katanya.

Yunus mengaku mendapatkan pasokan terakhir kali pada Senin (4/2). Dia hanya mendapatkan 6 tabung dan langsung habis. 

Kios sembako milik Yunus Triyono (49) di Pasar Bangunharjo, Solo, Jawa Tengah, tidak berjualan Liquefied Petrolium Gas atau LPG 3 kg alias gas melon.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News