Meski Tak Sakit, Lansia di Karanganyar Antusias Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Winarsih pun mengusulkan agar proses administrasi untuk mengikuti PKG dipermudah. Menurutnya, banyak masyarakat masih kurang mengerti tentang penggunaan tekhnologi digital.

"Untuk pelayanan ya, mungkin kalau ada program ini enggak usah ribet kadang itu tadi itu aplikasinya susah. Kadang orang gaptek itu, kan, susah. Jadi kadang programnya ini harus pakai aplikasi ini harus download dulu, kalau yang sedikit tahu yang gak begitu gaptek agak mending. Kalau yang gaptek kadang pusing," beber dia.

Namun di balik kebingungan yang dihadapi, Winarsih menilai PKG merupakan program yang bagus. Menurutnya banyak orang mengabaikan pemeriksaan kesehatan meski ia tidak dalam keadaan sakit.

Program ini diharapkannya mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan tingkat kesehatannya.

"Lumayan bagus. Orang itu kan jarang mau berobat seperti general check up. Kebetulan ada program ini bagus menurut saya. Bagi yang tidak memperhitungkan masalah kesehatan, kami ada niat untuk urusan sehat," tutup dia.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Karanganyar Purwati mengungkapkan bahwa PKG di wilayahnya dimulai pada Senin (10/2) di 21 Puskesmas.

Dalam pelaksanaannya, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis akan melayani berbagai kelompok usia, dengan klasifikasi sebagai berikut:

• Bayi baru lahir (usia 2 hari ke atas) dapat mengikuti program setelah lebih dari 24 jam dari kelahiran.
• Balita dan anak prasekolah (usia 1–6 tahun).
• Dewasa dan lansia (usia 18 tahun ke atas), dengan batas maksimal 1 bulan setelah tanggal lahir.
• Anak sekolah (usia 7–17 tahun), dengan mekanisme pemeriksaan berkoordinasi dengan sekolah dan Puskesmas setempat.

"Pemeriksaan kesehatan gratis itu, kan, program Presiden. Ya itu pas setiap ulang tahunnya masyarakat. Mulainya minggu depan, ini sudah dilakukan persiapan," kata Purwati, Jumat (7/2). (mcr21/jpnn)