4 Tahun Tarif Terus Turun, Ribuan Driver Ojol Geruduk Kantor Gubernur Jateng
"Namun, belum diterapkan secara betul. Bila berjalan baik, maka dari aplikator tidak semena-mena kepada driver. Kesejahteraannya juga akan terjamin," imbuhnya.
Hanya dua pihak aplikator yang hadir dalam proses audiensi di Kantor Gubernur Jawa Tengah. Pihaknya tidak mengetahui alasan aplikator yang tidak menghadiri undangan tersebut.
"Kami tidak tahu alasannya Gojek dan Maxim tidak hadir, padahal yang mengundang itu dari regulator setempat," ucap Astrid.
Masa yang hadir kali ini berjumlah 1.000 orang, terbagi 500 driver ojol roda dua dan 500 driver ojol roda empat.
Mereka tidak hanya berasal dari Kota Semarang, tetapi juga dari Kendal, Pekalongan, Banyumas, Brebes, Tegal, Purworejo dan kota-kota lainnya.
"Kalau sampai tuntutan tidak dipenuhi kami akan tetap turun ke jalan, itu sudah kesepakatan," paparnya.
Sementara itu, Ketua Orang-orang Aspal (O2A) Awan Pramono menerangkan nasib para driver ojol yang kian memprihatinkan.
Ia menegaskan aksi para driver ojol kali ini menuntut adanya payung hukum, hak, dan kesejahteraan yang masih menjadi angan-angan.
Ribuan driver ojol menggeruduk Kantor Gubernur Jateng. Pemda dimintai beri payung hukum terhadap mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News