Petani Tembakau Terjepit Regulasi dan Cuaca, Butuh Dukungan Pemerintah

Dia berharap, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat menunjukkan komitmennya dalam melindungi petani dan sawah ladangnya.
"Pemerintah harus hadir. Hapus aturan-aturan yang ketat dan mengganggu. Bantu, beri petani pendampingan," kata Siyamin.
Hal yang sama diungkapkan oleh Triyanto, Ketua DPC APTI Yogyakarta. Di Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, dan Bantul tengah bersiap memasuki musim tanam.
Namun, pihaknya khawatir dengan berbagai pemberitaan mengenai peraturan yang sangat mengekang bagi keberlangsungan petani tembakau.
"Padahal sudah jelas, mulai dari proses masa tanam sampai pasca panen, perkebunan tembakau menyerap banyak tenaga kerja. Perekonomian daerah bergerak," katanya.
"Jangan sampai ada unsur-unsur campur tangan pihak asing yang mau mematikan sumber mata pencaharian kami ini," ujar Triyanto, menambahkan.
Dia juga berharap pemerintah dapat membantu memberdayakan petani yang selama ini terus berupaya mandiri meningkatkan kualitas, dan produktivitas komoditas tembakau.
"Petani butuh perlindungan. Kami sangat berharap ada langkah nyata Pemerintah untuk melindungi petani dan komoditas tembakau. Kami menunggu kebijakan-kebijakan pro petani yang maksimal," kata Triyanto.(wsn/jpnn)
Memasuki masa tanam, para petani membutuhkan perlindungan pemerintah karena regulasi, dan cuaca tak menentu.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News