Gagal Panen 3 Musim Lantaran Proyek Tol, Petani di Demak: Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi

Dengan kondisi tersebut, Satibi mengungkapkan bahwa kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan juta karena per 1 hektare lahan bisa menghasilkan Rp 20 juta hingga Rp 30 juta untuk sekali panen.
"Sawah di daerah kami itu daerah tadah hujan. Jadi kalau musim hujan baru bisa tanam, tetapi ini sudah dua tahun lebih malah seperti ini," ungkapnya.
Ia berharap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Preside Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan nasib para petani di Demak yang terdampak proyek tol.
"Tolong Pak Ganjar, Pak Jokowi, untuk bisa menormalisasi saluran air, mohon bantuannya. Kami masyarakat sudah sangat terdampak. Apalagi sembako semakin mahal, kami semakin susah Pak. Mohon perhatiannya untuk nasib kami di desa-desa terpencil ini," harapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kafaroh (50), petani di Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah. Ia mengaku terlilit hutan lantaran terus mengalami gagal panen.
"Kami makan seadanya, uang juga sepi, jadi banyak hutang," ujarnya.
Pembina Karang Taruna Kecamatan Karangtengah Yoyok Sakiran mengungkapkan terdapat 5 desa di kecamatan setempat yang mengalami gagal panen dalam 3 musim terakhir.
Adapun 5 desa tersebut, yakni Desa Pidodo, Desa Klitih, Desa Sampang, Desa Kedunguter, dan Desa Dukun.
Ratusan hektare lahan petani di Demak gagal panen dalam 3 musim lantaran proyek Tol Semarang-Demak. Petani berharap Ganjar dan Jokowi bertindak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News