Menyelami Parfum Rempah Nusantara sebagai Terapi Alami Kesehatan

Minggu, 20 April 2025 – 19:58 WIB
Menyelami Parfum Rempah Nusantara sebagai Terapi Alami Kesehatan - JPNN.com Jateng
Peramu Jumbuh Mega Puspita Sari ketika berbincang dengan peserta workshop Parfume Meditative di Tekodeko Koffiehuis Kota Semarang, Jawa Tengah. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebuah pendekatan baru terhadap parfum mulai menarik perhatian publik, khususnya generasi muda.

Lewat workshop “Meditative Perfume” peramu aroma Mega Puspita Sari menghadirkan pengalaman meracik parfum berbahan dasar tanaman obat dan rempah-rempah Indonesia yang tak hanya wangi, tetapi juga memiliki efek terapeutik.

"Meditative perfume itu kami ambil dari bahan baku tanaman obat dan rempah lokal. Melalui proses destilasi, menjadi minyak atsiri dengan efek terapeutik, bukan hanya sekadar aroma," kata Mega, pendiri Jumbuh selepas workshop di Tekodeko Koffiehuis Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/4) malam.

Menurutnya, sebagian besar parfum yang beredar di pasaran hanya menonjolkan keharuman tanpa memperhatikan manfaat kesehatan. Melalui workshop ini, peserta diajak mengenal dan meracik sendiri essential oil blend yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan masing-masing.

"Misalnya ada peserta yang sering migrain atau GERD, maka formulasinya kami arahkan sesuai kebutuhan itu," kata perempuan dengan nama panggung Mega Peramu yang lulusan Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Mega yang kini sedang menempuh pendidikan S2 Kedokteran Herbalis di UGM menekankan pentingnya edukasi bagi generasi muda tentang potensi tanaman obat lokal. Dia ingin menghapus stigma bahwa pengobatan herbal itu kuno, pahit, atau tidak praktis.

"Tanaman obat itu bisa dikemas dengan cara yang lebih santai dan cocok untuk kebutuhan sehari-hari, tidak harus berupa jamu yang pahit," ujar Mega yang juga sang apoteker itu.

Tak hanya parfum, workshop ini juga memperkenalkan produk dupa terapeutik. Mega menjelaskan bahwa dupa yang digunakan dalam praktik meditatif ini berbeda dari dupa komersial biasa yang kerap mengandung bahan kimia dan kayu bakar berkualitas rendah.

Tak hanya parfum, workshop ini juga memperkenalkan produk dupa terapeutik yang digunakan dalam praktik meditatif.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News