Setelah Banjir di Banyumas, BMKG Tandai 4 Daerah Ini, Waspada Bencana Serupa
jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas dipicu oleh hujan ekstrem.
Menurutnya, berdasarkan data curah hujan yang tercatat di DPU Banyumas pada 15 Maret tercatat mencapai 258 milimeter.
Angka tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena curah hujannya dalam waktu 24 jam lebih dari 150 milimeter.
Kendati demikian, dia mengakui tidak semua wilayah Banyumas terjadi hujan ekstrem karena curah hujan yang tercatat di daerah Sumbang sebesar 107 milimeter dan Baturraden 104 milimeter.
Menurut dia, curah hujan yang tercatat di dua wilayah tersebut masuk kategori hujan sangat lebat karena berkisar 100-150 milimeter dalam 24 jam.
"Hujan sangat lebat juga terpantau di beberapa daerah yang berdekatan dengan Banyumas, seperti Purbalingga 108 milimeter, Susukan (Banjarnegara) 114 milimeter, dan Mandiraja (Banjarnegara) 133 milimeter," katanya, Selasa (15/3).
Sementara di Kabupaten Cilacap, kata dia, hujan sangat lebat juga terpantau di BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap dengan curah sebesar 109 milimeter, Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung 139 milimeter, Nusawungu 135 milimeter dan Jeruklegi 115 milimeter.
Selain itu, lanjut dia, hujan ekstrem juga terjadi di Wonosobo karena berdasarkan data curah hujan yang tercatat di Sapuran pada Selasa (15/3) mencapai 235 milimeter.
BMKG mengungkapkan penyebab terjadinya banjir di Banyumas. Hujan ekstrem masih dimungkinkan meluas ke 4 wilayah ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News