Mengenang Rima Melati: Warna Perfilman Indonesia Pudar Satu
jateng.jpnn.com, JAKARTA - Dunia perfilman harus kehilangan satu per satu warnanya, aktris senior Rima Melati telah meninggal dunia pada Kamis (23/6) di RSPAD, Jakarta Pusat, pukul 15.14 WIB.
Perempuan yang mempunyai nama asli Marjolein Tambayong ini sudah aktif sebagai aktris sejak era tahun 1950-an. Ratusan film telah dia bintangi.
Awalnya, dia memulai karier dengan membintangi film Djuara Sepatu Roda (1958). Namun, Rima debut sebagai pemeran utama dalam film Kasih Tak Sampai (1961).
Puncak karier Rima adalah ketika menjadi aktris utama di film Intan Berduri (1973). Dalam film itu dia bermain peran bersama almarhum Benyamin Sueb.
Mereka berdua akhirnya mampu menyabet Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI), Rima kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, kemudian Benyamin Sueb kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Film-film yang pernah dibintangi Rima Melati, di antaranya Notaris Sulami (1961), Lewat Tengah Malam (1971), Perawan Malam (1974), Tali Merah Perkawinan (1981), Kecil-Kecil Jadi Pengantin (1987), Banyu Biru (2005), Ungu Violet (2005), dan terbaru, Senjakala di Manado (2016).
Baca Juga:
Selain film, istri mendiang Frans Tumbuan itu juga membintangi berbagai judul sinetron. Di antaranya, Istana Impian (1996-1997), Candy (2007), Alisa (2008), Buku Harian Nayla: 8 Tahun Kemudian (2015).
Rima Melati juga pernah tergabung dalam grup penyanyi wanita bernama Baby Dolls yang terdiri dari Rima, Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Indriati Iskak.(mcr7/jpnn)
Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Profil Rima Melati, Aktris Yang Mewarnai Perfilman Indonesia Selama Puluhan Tahun
Rima Melati merupakan aktris Indonesia yang sudah berkarier di dunia perfilman sejak era 1950-an.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News