Kerbau Bule Kiai Slamet Keraton Surakarta Mati Lagi, Punya Riwayat PMK
jateng.jpnn.com, SOLO - Jumlah Kerbau Bule Kiai Slamet Keraton Surakarta yang mati bertambah satu ekor. Penyabab kematian diduga karena terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Total ada empat ekor Kerbau Bule Kiai Slamet yang mati dalam kurun Juli-Agustus. Perinciannya, tiga ekor mati karena PMK dan satu ekor mati beberapa hari setelah dilahirkan.
Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota surakarta Agus Sasmita mengatakan satu ekor Kerbau Bule Kiai Slamet mati pada Senin (15/7). Dari hasil pemeriksaan memiliki riwayat PMK.
"Kerbau bule yang mati bukan yang ikut kirab malam satu sura. Matinya Senin kemarin dengan kondisi riwayat PMK," ujar Agus, Selasa (16/8).
Pihaknya masih menunggu hasil uji lab dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.
"Penyebab matinya hewan belum kami ketahui. Masih diuji lab juga," katanya.
Sebelum mati, kata dia, hewan tersebut dalam kondisi membaik setelah kena PMK. Dia menduga kerbau itu mati karena faktor penyakit lain.
"Kemungkinan ada faktor lain, tetapi kami menunggu hasil resmi dari dinas terkait.
Jumlah Kerbau Bule Kiai Slamet Keraton Surakarta yang mati bertambah satu ekor. Penyabab kematian diduga karena terinfeksi PMK.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News