Nestapa Warga Semarang, Tahun Baru 2023 Dikepung Banjir

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Air bah masih bertahan di Kota Semarang selama tiga hari terakhir. Banjir itu diakibatkan hujan deras sejak akhir 2022 lalu. Warga menyebut banjir kali ini adalah kado terburuk menyambut Tahun Baru 2023.
Kepungan banjir tak kuasa ditahan Kota Semarang. Benteng pertahanan yang digadang mampu mengantisipasi, justru roboh tak dapat mengatasi amukan cuaca ekstrem.
Bahkan, moda transportasi sempat tertahan karena cuaca buruk. Mulai kereta api yang tertahan karena tingginya air yang merendam rel, pelayaran yang terganggu karena gelombang tinggi, hingga keberangkatan penerbangan yang tertunda. Termasuk Trans Semarang, Trans Jateng, maupun angkutan kota yang tak kuasa menerobos banjir.
Banjir yang kembali menerjang Kota Semarang di penghujung hingga awal tahun itu dirasakan Martono (49) mirip tahun sebelumnya. Hanya saja, ayah tiga anak ini menyebut percuma upaya yang dilakukan pemerintah.
"Kasihan pemerintah, kerjanya jadi percuma. Mungkin karena kurang penelitian ditambah kurangnya anggaran," ujarnya kepada JPNN.com, Selasa (3/1).
Martono masih ingat betul pada tahun lalu. Pemerintah menyebut telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk antisipasi terjangan bencana hidrometeorologi yang terus mengancam Ibu Kota Jawa Tengah.
"Saya tidak menyalahkan pemerintah, apalagi alam karena memang waktunya cuaca ekstrem," tuturnya, sembari menyebut ketinggian air tepat pada pinggulnya.
Pria kelahiran Wonogiri yang kini tinggal di kawasan Genuk, Kota Semarang ini sudah biasa merasakan dampak hujan deras di penghujung hingga awal tahun.
Kado terburuk Tahun Baru 2023 untuk warga Kota Semarang, dikepung banjir!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News