Kisah Amri, Sukarelawan Mudik yang Jatuh Cinta Terhadap Radio HT Sejak Dini

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tangannya memang tengah memegang radio handy talkie (HT), tetapi Amri Agung Nugraha bukan sedang menyamar menjadi mata-mata. Dia adalah sukarelawan yang bertugas di posko mudik Lebaran 2023.

Pria berusia 40 tahun ini tampak sibuk mengutak atik frekuensi radio HT-nya. Seusai saluran radio pas, dia pun menekan tombol bicara dan bertukar info dengan sesama pengguna.

Amri, merupakan satu dari sekian anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Semarang. Kini, dia terjun membantu memberikan dan menerima informasi seputar mudik Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

Mulai situasi arus lalu lintas, melaporkan suatu kejadian, hingga menyampaikan imbauan keselamatan bagi para pemudik. Tugas itu telah diembannya selama bertahun-tahun tanpa pamrih.

"Tujuannya hanya satu, arus mudik berjalan lancar tanpa ada kendala," kata Amri ketika berbincang dengan JPNN.com di Posko Mudik Gombel Kota Semarang, Rabu (19/4).

Selama musim mudik tahun ini, dia menjadi koordinator bidang komunikasi lintas relawan di posko mudik yang mengusung konsep camping ground itu. Senjatanya adalah HT yang juga disebut two ways radio.

Adanya radio ini, kata Amri, digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menunjang tugas sukarelawan bekerja dengan baik dan bisa mengirim serta menerima laporan peristiwa secara valid.

"Bisa patroli, mendapatkan informasi dari lokasi-lokasi yang ada kejadian atau butuh bantuan," ujarnya, sesekali fokus pada informasi HT-nya yang dilekatkan di lidah bajunya.