Kisah Amri, Sukarelawan Mudik yang Jatuh Cinta Terhadap Radio HT Sejak Dini
![Kisah Amri, Sukarelawan Mudik yang Jatuh Cinta Terhadap Radio HT Sejak Dini - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/04/19/amri-agung-nugraha-40-mengoperasikan-ht-di-posko-mudik-gombe-ospv.jpg)
Istilahnya, di Posko Mudik Gombel ini, radio dijadikan jaring satu frekuensi dan titik komando untuk melakukan sebuah penanganan.
"Informasi dari radio ini terkoordinir, menjangkau instansi pemerintah hingga kepolisian. Termasuk semua orang dapat mendengarkan," kata Amri, yang sudah bergelut di dunia teknologi push-to-talk sejak 1997 silam.
Meskipun telah dimudahkan dengan teknologi canggih masa kini, dia tetap menganggap radio adalah alat komunikasi tercepat dalam penyampaian informasi.
"Bagaimana supaya caranya tidak mengetik, langsung pakai suara dan radio adalah satu-satunya jalan," katanya, menguraikan kelebihan pesawat radio.
Dia menambahkan alasan lain, menggunakan telepon genggam sering terjadi kendala baik pulsa maupun jaringan yang tiba-tiba blank. Meskipun begitu, dia tak menampik radio juga memiliki kelemahan.
Lelaki asli Semarang ini menjelaskan ketertarikan terhadap radio muncul sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Kala itu, usianya masih menginjak 15 tahun.
Di usia remaja, dia telah bergabung dengan komunitas radio amatir. Kecintaan terhadap radio sempat vakum ketika menapaki lembaran pekerjaan.
"Kebetulan saat bekerja, HT saya pada rusak," tuturnya, menyebut beberapa tahun kemudian dipertemukan dengan RAPI hingga sekarang ini.
Amri sebagai seorang sukarelawan mudik Lebaran di Kota Semarang membagikan kisahnya soal radio HT.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News