Kapal Asal Cilacap Terbakar di Samudra Hindia, 11 ABK Hilang, Basarnas Bertindak

Namun, pada Selasa (16/5), sekitar pukul 23.15 WIB, kapal itu terbakar di bagian knalpot atas. Kapal terbakar berada di posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur atau dekat Pulau Christmas, Australia.

Saat kapal terbakar seluruh ABK sedang tidur. Setelah mengetahui adanya kebakaran, seluruh ABK berusaha memadamkan api. Namun tidak bisa karena kobaran api telah membesar.

Seluruh ABK pun memilih melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung. Setelah api mulai agak padam sekitar pukul 04.00 WIB, dua orang ABK memisahkan diri dari yang lainnya, karena berinisiatif berenang mengejar KM Serba Prima 8 dan naik kapal, sedangkan 11 ABK masih berpegangan parasut.

Selanjutnya, pada hari Rabu (17/5), sekitar pukul 11.35 WIB, dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38) yang merupakan warga Kabupaten Pemalang, berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2.

KM Hasil Selalu 2 yang sedang dalam perjalanan pulang ke Cilacap itu selanjutnya bersandar di Dermaga PPSC pada hari Jumat (19/5), pukul 02.35 WIB, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam pencarian oleh kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Ke-11 ABK yang masih dalam pencarian terdiri atas Andri Budi Nugroho, Arifudin, Dimas Andi, Dodi Irawan, Masiman, Prima Ayatuloh, Selamet Mas Dedi, Sutikno, Suwandi, Teguh Santoso, dan Wamoto.

Sementara itu, nahkoda KM Serba Prima 8 yang bernama Agus Setiawan diketahui telah pulang beberapa hari sebelum kejadian kebakaran. Sebelumnya, Agus Setiawan menghubungi pemilik kapal guna meminta izin untuk pulang ke Cilacap karena istrinya akan melahirkan.

Oleh karena itu, Agus Setiawan pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan dan akan kembali ke Dermaga PPSC, sedangkan KM Serba Prima 8 dioperasikan oleh wakil nakhoda atas nama Teguh Santoso untuk perjalanan pulang ke Cilacap. (antara/jpnn)