Unika Semarang Respons Tantangan Kecerdasan Buatan
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Semarang akan memanfaatkan potensi besar Artificial Intelligence (AI) mengubah kehidupan manusia di masa depan.
Pada dies natalis yang ke 41, kampus katolik ini punya gagasan serius tentang inovasi menghadapi tantangan itu, terutama di dunia pendidikan.
Menurut Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) SCU Peter Ardhianto, kecerdasan buatan menuntut para pendidik, baik dosen maupun guru punya inovasi dalam menyampaikan materi ajar.
"Tuntutan profesi dosen bukan sekadar mentransfer ilmu. Jika begitu, mahasiswa cukup mengakses atau memanfaatkan teknologi AI," katanya dalam keterangan pers dies natalis, Jumat (4/8).
Peter menyatakan, sebenarnya dosen bisa mengambil peran yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Misalnya, menciptakan pembaruan suasana kelas yang lebih menarik hingga berkolaborasi.
"AI tidak harus ditakuti karena produk kecerdasan yang hanya bersifat membantu manusia. Maka itulah diperlukan tugas dan peran akademisi," ujarnya.
Keseriusan merespons AI kembali dipertegas oleh Rektor SCU Ferdinandus Hindiarto yang menyebut kuncinya para dosen lintas program studi harus berkolaborasi.
Terciptanya kolaborasi dapat mendorong kualitas pengajar lebih dengan mudah menyesuaikan perkembangan zaman.
Pada dies natalis ke 41, Unika Semarang merespons tantangan kecedasan buatan di masa depan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News