Harga Beras di Sukoharjo Tak Terkendali, Pemkab Ambil Jalan Pintas
jateng.jpnn.com, SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyebut harga beras di kabupaten tersebut makin tak terkendali pada musim kemarau saat ini.
Merespons hal tersebut, Pemkab Sukoharjo memberikan bantuan beras kepada puluhan ribu warga kurang mampu di wilayah itu sebagai salah satu cara untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran.
"Kami bersama Bulog Cabang Surakarta membagikan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu di Kabupaten Sukoharjo, sedikitnya 68.678 warga dari 10 kecamatan dan setiap warga mendapatkan bantuan beras 10 kg," katanya, Senin (11/9).
Sekitar 2.000 ton beras per bulan, lanjut dia, disalurkan kepada keluarga kurang mampu guna membantu mereka mengatasi tingginya harga beras, sekaligus sebagai cara untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran.
"Kami melakukan bertahap selama enam hari keliling. Tahap pertama sudah dilakukan dan tahap kedua pada bulan September dan Oktober. Yang pertama kemarin pada bulan Mei, Juni, dan Juli," katanya.
Bupati berharap bantuan tersebut dapat meringankan biaya kebutuhan pokok sehari-hari.
"Harga beras saat ini, sangat tinggi karena menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah membantu meringankan dengan cara menyelipkan bantuan beras kepada masyarakat," katanya.
Sementara itu Wakil Pimpinan Perum Bulog Surakarta Andrew Shahab menjelaskan stok beras masih aman yakni di angka 18.000 ton, hingga mampu bertahan hingga awal tahun 2024.
Harga beras di Sukoharjo, Jateng, makin tak terkendali pada musim kemarau saat ini. Pemkab ambil jalan pintas ringankan warganya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News