Oknum Polisi Pukul Sopir Truk saat Demonstrasi, Begini Akhirnya

Jumat, 18 Februari 2022 – 11:30 WIB
Oknum Polisi Pukul Sopir Truk saat Demonstrasi, Begini Akhirnya - JPNN.com Jateng
Kasat Lantas Polres Kudus AKP Galuh Pandu Pandega menyaksikan anggotanya meminta maaf kepada sopir truk yang mengalami insiden saat menyampaikan aspirasi di Kantor Dishub Kudus, Kamis (17/2/2022). ANTARA/HO-Polres Kudus

jateng.jpnn.com, KUDUS - Anggota Satlantas Polres Kudus, Jawa Tengah, diduga melakukan tindakan pemukulan terhadap sopir truk saat menggelar demonstrasi di Kantor Dinas Perhubungan setempat, Kamis (17/2).

Atas insiden tersebut, Kasat Lantas Polres Kudus AKP Galuh Pandu Pandega menyampaikan permintaan maafnya. Menurutnya dia, tindakan salah satu anggotanya itu lantaran adanya kesalahpahaman.

"Kami selaku Kasatlantas Polres Kudus menyampaikan permohonan maaf atas adanya insiden yang dilakukan anggota kami terhadap saudara Slamet Riyanto saat pengamanan penyampaian aspirasi para sopir truk. Permohonan maaf juga kami tujukan kepada masyarakat," katanya, Kamis (17/2).

Anggota Satlantas Polres Kudus yang melakukan pemukulan juga meminta maaf secara langsung kepada Slamet Riyanto dengan disaksikan Kasatlantas Polres Kudus dan sejumlah sopir truk, termasuk kuasa hukum sopir truk Slamet Riyadi yang mendampingi aksi unjuk rasa di Kantor Dishub Kudus.

Oknum polisi diduga melakukan pemukulan menggunakan helm terhadap sopir ‎saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus di Jalan HM Subchan ZE, Kecamatan Kota, Kamis (17/2) siang.

Slamet Riyanto yang merupakan sopir truk yang ikut dalam aksi penyampaian aspirasi di Kantor Dishub Kudus juga menerima permohonan maaf dari Briptu M Fernanda bersama anggota lainnya.

"Permintaan maaf mereka saya terima. Kasus ini juga sudah diselesaikan secara musyawarah tanpa harus melalui jalur hukum," ujarnya.

Saat ditemui ketika aksi unjuk rasa, Slamet Riyanto mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kiri dan saat itu masih terlihat lukanya.

Riyanto juga mengakui tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dalam aksi menyampaikan aspirasi menolak kebijakan pemerintah terkait pelarangan truk over dimension and overloading (ODOL).

Insiden tersebut, diduga karena kesalahpahaman ketika dirinya hendak melerai antara sopir dengan polisi yang disebutkan ada anggota yang hendak ketabrak. Namun, dirinya malah dikira merekam kejadian tersebut.

Berdasarkan rekaman video berdurasi 12 detik yang tersebar di media sosial, terlihat pria berseragam aparat melemparkan helm ke arah sopir truk yang tengah melintas. (antara/jpnn)

Oknum Polisi di Kudus melakukan tindakan pemukulan terhadap sopir truk yang menggelar demonstrasi menolak kebijakan normalisasi ODOl Kemenhub.

Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus

Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News