Arab Saudi Eksekusi Mati 41 Muslim Syiah, Republik Islam Iran Murka
jateng.jpnn.com, TEHRAN - Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi 41 muslim Syiah pada Sabtu (12/3). Eksekusi mati itu membuat upaya perundingan damai antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran, kini terancam.
Nor News, media yang disebut-sebut dekat dengan para petinggi di Tehran, memberitakan bahwa pemerintah Iran telah memutuskan untuk menunda semua pembicaraan dengan pihak Arab Saudi.
"Iran memutuskan untuk menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi," tulis media online tersebut tanpa menyebutkan alasan penangguhan, Minggu (13/3).
Tidak ada pernyataan mengenai kapan perundingan tersebut akan dilanjutkan. Pertemuan kelima antara negosiator Saudi dan Iran tadinya dijadwalkan akan berlangsung di Irak pada pekan ini.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengecam eksekusi massal di Saudi.
Dia menyebut tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. "Dan hukum internasional," tulis media pemerintah Iran.
Total 81 terpidana mati dipenggal di Arab Saudi pada Sabtu berdarah itu, jumlah terbesar sepanjang sejarah kerajaan Sunni tersebut.
Aktivis mengatakan 41 di antara terpidana mati tersebut adalah Muslim Syiah dari wilayah Qatif.
41 Muslim Syiah dihukum mati Arab Saudi. Keputusan membuat ketegangan baru. Republik Islam Iran murka dan menangguhkan pembicaraan dengan Saudi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News