FIFA Inspeksi Stadion Manahan Solo, Apa yang Jadi Catatan?
jateng.jpnn.com, SOLO - FIFA lakukan inspeksi kedua pada 3 venue Piala Dunia U-17 di Solo, yakni Stadion Manahan, Stadion UNS dan Lapangan Blulukan, Senin (28/08) pagi.
Ada 15 perwakilan FIFA yang melakukan inspeksi pada sisi manajemen keseluruhan, security, marketing, media center dan sistem information technology (IT). Mereka didampingi 40 anggota PSSI termasuk Waketum Ratu Tisha Destria.
"Hasil ini tadi sudah disampaikan secara garis besar saja. Hasil detailnya nanti setelah mereka rapat tersendiri," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Solo Rini Kusumandari setelah inspeksi.
Rini memastikan bahwa 4 lapangan pendamping, yakni Stadion Sriwedari, Lapangan Kota Barat, Sriwaru dan Banyuanyar telah sesuai sehingga FIFA tidak melakukan inspeksi pada 4 venue tersebut.
"Kalau lapangan pendamping kami tidak diinspeksi. Karena sudah clear ya," ujarnya.
Khusus untuk venue utama, yakni Stadion Manahan, FIFA merekomendasikan pemotongan riley di depan tribun VIP karena mengganggu pemandangan, penambahan furniture, platform kamera di tribun dan media center.
"Khusus untuk furniture menjadi tanggung jawab Pemkot Surakarta. Yang fisik dari Kementerian PUPR. Jadi yang menempel dibangunan (kamera, red.) dari Kementerian PUPR, kami Pemkot yang menganggarkan di ruang press confrence," ungkapnya.
Perwakilan FIFA juga meminta sistem keamanan terpusat di satu titik, yakni di server stadion. Rini menjelaskan bahwa pihaknya juga diminta untuk meningkatkan kinerja sumur dalam dinilai lambat untuk mengisi ground tank bervolume 1.200 m³.
FIFA lakukan inspeksi kedua pada 3 venue Piala Dunia U-17 di Solo, yakni Stadion Manahan, Stadion UNS dan Lapangan Blulukan, Senin (28/08) pagi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News