Sudah Ada 4 Rektor di Semarang Menolak Buat Video Positif Jokowi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Sri Suciati mengaku diminta membuat video pernyataan positif soal pelaksanaan Pemilu 2024 dan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengungkapkan permintaan tersebut berasal dari seseorang yang mengaku anggota kepolisian. Suci, sapaan akrabnya, tidak bisa membuatkan video penilaian positif tersebut.
"Waktu itu saya memang lagi dinas di Jakarta. Jadi saya tidak bisa membuatkan," kata Suci kepada JPNN.com melalui pesan WhatApps, Jumat (9/2).
Karena tak bisa memberikan pernyataan, Suci menyebut pembantunya yaitu Wakil Rektor (WR) IV Nur Khoiri memenuhi permintaan oknum anggota kepolisian tersebut. "WR 4 yang membuat atas izin saya," katanya.
Kendati begitu, Suci tak mengizinkan Pembantu Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan tersebut memberikan pernyataan di luar kehendaknya.
"Namun, saya berpesan untuk netral, hanya mengajak untuk menggunakan hak pilih, tanpa menyebut yang lain-lainnya," ujarnya.
Baca Juga:
Suci menduga testimoni yang diberikan tersebut tak sesuai ekspektasi. Pasalnya, video yang dibuat tidak viral seperti kampus-kampus lainnya. "Sepertinya karena tidak sesuai harapan, lalu tidak diviralkan," katanya.
Sebelumnya, tiga rektor perguruan tinggi di Kota Semarang juga mengaku disuruh untuk membuat video testimoni positif terkait kinerja Presiden Jokowi.
Rektor Upgris Semarang Sri Suciati mengaku diminta membuat video pernyataan positif soal pelaksanaan Pemilu 2024 dan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News