Pasca-Kematian Dokter Spesialis Undip, Dekan FK: Perlu Aturan yang Lebih Rumit

Jumat, 23 Agustus 2024 – 20:21 WIB
Pasca-Kematian Dokter Spesialis Undip, Dekan FK: Perlu Aturan yang Lebih Rumit - JPNN.com Jateng
Dekan FK Undip Semarang Yan Wisnu Prajoko. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

Selama praktik, mahasiswa PPDS tidak hanya di IGD, melainkan juga di kamar operasi, di ICU untuk penanganan pasien-pasien yang henti nafas, dan bangsal-bangsal anak juga banyak.

"Jadi memang beban kerjanya lebih banyak. Memang perlu pengaturan yang lebih rumit tapi harus dilakukan," katanya.

Menurutnya, terjadinya perundungan tidak hanya di dalam rumah sakit atau kampus. Melainkan bisa terjadi di luar aktivitas pendidikan.

"Tetapi perundungan bisa terjadi di luar aktivitas pendidikan rumah sakit. Jadi sulit ditentukan. Meskipun kehidupan beliau banyak di rumah sakit," katanya.

Sementara itu, pihak Undip menegaskan komitmen dan kesungguhannya dalam memerangi praktik perundungan yang dilakukan selama proses pendidikan.

Tim Hukum Undip Yunanto mengatakan universitas sudah membentuk satuan tugas penanganan dan pencegahan kekerasan seksual dan tim antiperundungan.

"Selain membentuk tim khusus pihak universitas juga membuka kanal pelaporan bernama (Gazebu) Gerakan Zero Bullying," katanya.(mcr5/jpnn)

Dekan FK Undip bilang perlu aturan yang lebih rumit untuk memperbaiki perkuliahan pasca-kematian dokter spesialis anestesia.

Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News