Pilu, KPK Tahan Mbak Ita di Detik Terakhir Jabat Wali Kota Semarang

jateng.jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan tersangka korupsi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita, dan suaminya, Alwin Basri (AB) pada Rabu (19/2).
Mbak Ita, dan Alwin Basri tampak mengenakan rompi oranye bertulis Tahanan KPK saat keluar setelah diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK Jakarta.
"Terhadap saudara HGR, dan AB dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur Cabang Rumah Tahanan KPK," ujar Pimpinan KPK Ibnu Basuki Widodo sata konferensi pers yang disiarkan secara daring.
Ibnu Basuki mengatakan kedua tersangka ditahan selama 20 hari ke depan, mulai 19 Februari 2025 hingga 10 Maret 2025.
Saat konferensi pers, Mbak Ita, dan Alwin Basri dihadirkan. Keduanya tampak mengenakan rompi oranye bertulis Tahanan KPK dengan kondisi tangan terikat tali ties.
Penahanan dilakukan setelah suami istri tersangka korupsi itu selesai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada Rabu (19/2).
Mbak Ita, dan Alwin diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait pengadaan barang, dan jasa serta gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Dalam kasus itu, penyidik KPK telah menahan lebih dulu dua orang tersangka, yaitu Direktur PT Chimarder777, dan PT Rama Sukses Mandiri sekaligus Ketua Gapensi Semarang Martono serta Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa Rachmat Utama Djangkar.
Setelah mengakhiri jabatan Wali Kota Semarang, KPK menahan Mbak Ita, dan suaminya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News