PDIP Solo Belum Pecat Gibran, FX Rudy Singgung Etika Orang Jawa

jateng.jpnn.com, SOLO - Kakak ipar Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasutionm resmi dipecat sebagai kader PDIP Kota Medan, Senin (13/11). Pemecatan Bobby tertuang dalam surat bernomor 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023. 

Di sisi lain, mekanisme berbeda diterapkan oleh DPC PDIP Solo pimpinan FX Hadi Rudyatmo kepada Gibran yang telah menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Hingga saat ini, DPC PDIP Solo belum mengeluarkan surat resmi pemecatan Gibran sebagai kader.

Menanggapi hal tersebut, Rudy mengatakan pihaknya memiliki mekanisme berbeda dalam menindak kadernya.

Untuk kasus Gibran, Rudy menjelaskan DPC PDIP Solo tidak perlu mengeluarkan surat pemecatan karena budaya wong Solo yang kental dengan sopan santun.

"Kalau di Solo beda. Sopan santunnya terpakai. Kalau sudah tak ada sopan santun, berarti tidak punya etika," katanya, Rabu (15/11).

Rudy menegaskan bahwa dirinya enggan mengeluarkan surat pemecatan. Bagi Rudy surat imbauan berisi pengembalian kartu tanda anggota (KTA) dan pengunduran diri yang dia keluarkan kepada Gibran sudah lebih dari cukup. 

"Saya dengan santun, datang tampak muka pulang tampak punggung. Itu sudah sudah yang paling santun. Kemudian dengan surat. Kalau sudah tidak ditanggapi ya tutup buku. Artinya sudah bukan anggota PDIP lagi," kata dia.

Disinggung soal status Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rudy menyebut bahwa Jokowi masih sebagai kader PDIP dan petugas partai.

"Yang keluar baru Mas Gibran dan Bobby. Pak Jokowi masih kader dan petugas partai," tuturnya.

Terpisah, Gibran mengatakan keberbedaan mekanisme yang sepenuhnya merupakan wewenang dari para petinggi PDIP.

"Itu keputusannya ada di pimpinan partai ya. Kalau perlakuannya lain, tanyakan ke Ketua DPC atau DPP," tuturnya. (mcr21/jpnn)