Aksi Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru Dapat Respons Keras Gus Yasin
jateng.jpnn.com, SEMARANG - jateng.jpnn.com, WONOGIRI - Aksi seorang pria membuang sesajen di lokasi bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menyulut reaksi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Ia menyebut peristiwa yang terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan sikap tidak menghormati perbedaan dalam berkeyakinan.
"Ajaran di pondok pesantren selama ini tidak ada yang seperti itu. Kita saling menghormati. Kita berjalan bersama," kata Taj Yasin saat ditemui usai meresmikan Pondok Pesantren Nurul Anwar, Wonogiri, Senin (10/1).
Putra KH Maimoen Zoebair itu berpandangan warga pondok pesantren hanya diberikan amanat untuk menyampaikan ajaran Islam.
Selain itu tetap menjunjung tinggi norma saling menghormati dan menjaga hubungan baik dengan sesama dalam hidup berdampingan.
"Kalau hidayah itu sudah berbeda. Maka memang kita harus melebur menjadi satu, untuk mewarnai di situ," katanya
Ia mencontohkan cara Walisongo berdakwah dengan menyesuaikan tradisi masyarakat di zaman itu, justru menjadi keberhasilan menyebarkan Islam di Indonesia.
Berkaca dari itu menurutnya cara pendekatan yang bersahabat dan toleran itulah yang membuat Islam mudah diterima.
Gus Yasin menyebut aksi seorang pembuangan sesajen di lokasi bencana APG Gunung Semeru merupakan sikap tidak hormati perbedaan keyakinan. Pondok pesantren tidak mengajari seperti itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News