Bukan Karena Klaster Sekolah, Ini Alasan Gibran Pertimbangkan PTM 50 Persen
Di sisi lain, klaster sekolah di Solo terus mengalami peningkatan signifikan dalam enam hari terakhir. Berdasarkan data terbaru hingga Kamis (3/2), sedikitnya ada 13 sekolah terdapat kasus Covid-19.
Jumlah tersebut bertambah mengingat sehari sebelumnya ada 11 sekolah lebih dahulu terkonfirmasi memiliki kasus aktif.
"Jumlah sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 bertambah dua sekolah. Sebelumnya hanya 11 sekolah saja," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih.
Adapun 13 sekolah yang dimaksud adalah, SDN 16 Solo, SDN Sayangan, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SD Kratonan, SMPN 4 Solo, SMP Bintang Laut, SMAN 1 Solo, SMAN 5 Solo, SMK Mikael, dan SMA Warga Solo, SMA Kristen 1, SMA MTA, dan SMA Ursulin. Tambahan dua sekolah yang baru itu SMA MTA, dan SMA Ursulin.
"Totalnya ada 42 orang terpapar dari 13 sekolah ini," lanjut wanita yang akrab disapa Ning itu.
Dengan adanya tambahan tersebut, jumlah kasus aktif di Solo hingga Kamis (3/2) mencapai 151 kasus. Perinciannya 137 pasien isolasi dan 14 lainnya merupakan pasien dalam perawatan.
"Jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah, upaya tracing terus kami lakukan. Masyarakat juga wajib menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat," ujar dia. (mcr21/jpnn)
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming akhirnya mempertimbangkan ulang pelaksanaan PTM 50 persen. Klaster sekolah bukan menjadi alasannya.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News