Kondisi Memprihatinkan 700 Jiwa di Lereng Gunung Merapi, Air Pun Harus Beli

Kamis, 16 Desember 2021 – 06:30 WIB
Kondisi Memprihatinkan 700 Jiwa di Lereng Gunung Merapi, Air Pun Harus Beli - JPNN.com Jateng
Warga Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, menggendong air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Foto: Humas Polres Klaten

jateng.jpnn.com, KLATEN - Sudah lebih dari dua pekan masyarakat di Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, mengalami krisis air bersih.

Kondisi itu terjadi lantaran pipa sumber air bersih yang menghubungkan desa itu diterjang banjir lahar dingin Gunung Merapi, Rabu (1/12) lalu.

Kepala Desa Panggang Kris Dwiyanto mengatakan selama dua pekan terakhir masyarakatnya harus memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli.

Mereka harus rela merogoh kocek sebesar Rp 150 ribu per tangkinya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

"Bantuan pertama sejak ada gangguan suplai air bersih datang dari Polres Klaten. Kami sangat berterima kasih," katanya usai menerima bantuan air bersih dari Polres Klaten, Rabu (15/12).

Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan, ada 700 jiwa di Desa Panggang yang saat ini mengalami krisis air bersih.

Ia menjelaskan, kondisi itu tidak hanya terjadi di Desa Panggang. Putusnya pipa induk air bersih yang menghubungkan sumber air Bebeng menuju bak penampungan Klangon ini juga memberikan dampak yang sama di dua desa lainnya, yakni Desa Sidorejo, Kabupaten Sleman dan Desa Balerante, Kabupaten Klaten.

“Ini dampak dari kemarin ada kerusakan (pipa air bersih) yang ada di Sleman. Karena di sana rusak, dampaknya salah satunya di Desa Panggang,” katanya.

Putusnya pipa sumber air bersih yang menghubungkan Desa Panggang di lereng Gunung Merapi mengalami krisis air bersih. Tak ada bantuan selama dua pekan.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News