Menko PMK dan Gibran Datangi Kawasan Kumuh Terbesar di Solo, Lalu Bangun 47 RSLH
jateng.jpnn.com, SOLO - Kota Solo ditargetkan bebas kawasan kumuh pada 2026 mendatang.
Untuk mencapai target itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan peletakan batu pertama pembangunan 47 rumah sejahtera layak huni (RSLH) di Kawasan Kumuh Semanggi Selatan, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasarkliwon, Solo, Selasa (25/01).
Muhadjir mengatakan penanganan kawasan kumuh menjadi salah satu perhatian dari pemerintah pusat lantaran hal itu merupakan salah satu indikator dari kemiskinan ekstrem.
Dirinya menuturkan bahwa kerja sama antara pihak pemerintah dan swasta dalam merealisasikan program zero kawasan kumuh di Solo akan dijadikan salah satu role model dalam penyelesaian kemiskinan ekstrem permukiman kumuh di seluruh kota yang ada di Indonesia.
Setelah Solo, pemerintah pusat menargetkan penanganan kemiskinan ekstrem permukiman kumuh di 6 kota lain.
Meskipun demikian, Muhadjir menyebut jika pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pemerintah daerah yang bersangkutan.
"Untuk kota, sementara masih tentatif, jadi saya tidak bisa menyebut. Yang sudah agak mulai terkonfirmasi adalah Kota Surabaya," terang dia, Selasa (25/1).
Muhadjir menjelaskan penanganan kawasan kumuh tergantung pada inisiatif dan keinginan baik dari kepala daerah.
Menko PMK dan Gibran melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSLH di kawasan kumuh terbesar di Kota Solo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News