Menimbang Kembali Wisata Malam, Pemkot Solo Harus Buat Keputusan
jateng.jpnn.com, SOLO - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) mendorong keberadaan wisata malam di Kota Solo untuk mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Ketua Asita Solo Pri Siswanto mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan untuk mendongkrak lama menginap para wisatawan dari luar kota. Ia mengatakan misi tersebut sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah daerah, yakni peningkatan lenght of stay.
"Mau tidak mau harus didorong wisata malamnya, bukan hanya wisata kuliner atau belanja, tetapi juga atraksi lain yang perlu dikenalkan kepada wisatawan," katanya.
Baca Juga:
Dengan demikian, diharapkan lama menginap para wisatawan tersebut dapat meningkat dari saat ini di kisaran 1,47 hari.
Ia mengatakan beberapa agenda wisata malam yang bisa dioptimalkan salah satunya gelar kesenian tidak hanya di Solo, tetapi juga daerah lain di sekitar Kota Bengawan tersebut.
Apalagi, diakuinya, hingga saat ini paket wisata di Solo tidak bisa lepas dari wisata alam yang ada di sekitar Solo, di antaranya dari Boyolali dan Karanganyar.
Baca Juga:
"Ini tetap kami kolaborasikan menjadi satu destinasi, biasanya akan digabungkan menjadi satu karena memang destinasinya saling menunjang, misalnya Solo lebih ke gelaran budaya, kalau Karanganyar lebih ke alam. Ini menjadi satu kesatuan produk wisata," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko mengatakan saat ini lama menginap para wisata yang masuk ke Solo sekitar 1,47 hari. Sesuai dengan target Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, diharapkan lama menginap atau lenght of stay ini bisa meningkat menjadi 2,5 hari.
Wisata malam di Solo harus segara dihidupakan kembali, kata Ketua Asita Solo. Hal itu untuk memenuhi target Pemkot Solo soal lenght of stay.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News