Indeks Kota Toleran Solo Merosot Tajam, Teguh Prakosa Bilang Begini
jateng.jpnn.com, SOLO - Kota Surakarta mengalami kemerosotan tajam dalam Indeks Kota Toleran (IKT) pada 2023. Kota yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka tersebut menurun dari posisi empat ke peringkat sepuluh.
Pada 2023, Setara Institute mencatat kota yang disebut Solo tersebut mendapatkan skor 5,800. Angka Indeks Kota Toleran tersebut turun ketimbang pada 2022 sebesar 5,883.
Penerimaan trofi dan sertifikat penghargaan diterima secara langsung oleh Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dari Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Ismail Hasani di Jakarta, Selasa (30/1).
Dalam hasil riset Setara Institute sepanjang 2023, penurunan ini mencerminkan bahwa ekosistem toleransi Kota Solo harus terus menerus diperkuat dan tidak boleh dibiarkan stagnan.
"Kami agak kaget indikatornya apa ini dari empat ke sepuluh, sementara kota kami memang di seputarannya ada pernik-pernik (terorisme, red) yang baru saja ketangkap satu di Kelurahan Mojo," kata Teguh.
Setara Institute juga memberikan catatan potensi intoleransi akan hadir mengikuti dinamika masyarakat sebuah kota. Catatan itu menyoroti rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Surakarta.
Pada dasarnya, RPJMD Kota Surakarta dinilai harus menjadi landasan pacu pemajuan toleransi melalui misi mewujudkan daerah yang kondusif dan kerukunan antarumat beragama dalam tata kehidupan.
Namun, Teguh menyebut, Kota Solo telah menggambarkan berkehidupan setara dengan siapa pun dengan simbol Balai Kota yang tanpa pagar selama sepuluh tahun terakhir.
Kota Surakarta mengalami kemerosotan tajam dalam Indeks Kota Toleran (IKT) pada 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News