Harapan Tokoh Agama untuk AICIS 2024: Aksi Konkret Atasi Krisis Kemanusiaan, Tak Sekadar Teori

Sabtu, 03 Februari 2024 – 00:46 WIB
Harapan Tokoh Agama untuk AICIS 2024: Aksi Konkret Atasi Krisis Kemanusiaan, Tak Sekadar Teori - JPNN.com Jateng
Para tokoh agama dari berbagai negara dalam forum temu para pemuka atau pemimpin lembaga keagamaan atau religious leaders summit yang menjadi bagian dari forum internasional AICIS di Auditorium II Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jumat (2/2/2024). Foto: AICIS 2024

Sementara itu, tokoh agama dari Thailand, Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo mengatakan bahasan-bahasan tentang upaya mengatasi krisis kemanusiaan di forum AICIS 2024 ini penting untuk kemudian disampaikan kepada generasi penerus dengan gamblang.

"Bagaimana ide-ide dan pesan-pesan cemerlang di forum ini untuk disampaikan kepada para generasi muda hari ini, " katanya.

Anilman Dhammasakiyo menilai para generasi muda saat inilah yang nantinya akan memegang masa depan dan pelaku yang akan melahirkan budaya.

Di samping itu, ada perspektif lain terkait bagaimana melahirkan rasa kemanusiaan dan keadilan diterapkan.

"Kedamaian mutlak bisa dimulai dari hal kecil yaitu di lingkup keluarga. Dari perspektif agama Buddha, segala hal-hal itu dimulai dari hal kecil. Jika tidak bisa memulai dengan hal yang kecil, maka tidak akan bisa melahirkan hal yang besar," kata tokoh agama Buddha dari Kamboja Venerable Dr. Yon Seng Yeath.

Setelah keluarga, lanjut dia, permasalahan di lingkup komunitas harus diselesaikan. Tak ada konflik di komunitas yang berdasar pada perbedaan.

"Garis besarnya adalah merima perbedaan tidak mencari kesamaan yang memunculkan perpecahan. Perbedaan antarnegara, budaya, agama, itu tidak masalah," katanya.

Pertemuan religious leaders summit akan menjadi ajang berbagi perspektif dan wawasan berbasis pengalaman mereka dalam merespons isu-isu kemanusiaan dan kedamaian.

Elga J. Sarapung, salah satu tokoh agama dari Indonesia, mengatakan seusai AICIS 2024 ini adalah aksi konkret dan tak hanya berkutat pada pemikiran dan teori.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News