Massa di Semarang Lempari Polisi dengan Celana Dalam, Simbol Jokowi Tak Punya Malu
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Massa Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah (Jateng) melempari polisi dengan celana dalam saat aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (12/2). Simbol celana dalam tersebut bermakna Presiden Jokowi tak punya malu.
Satu per satu celana dalam laki-laki diarahkan kepada barisan aparat yang tengah berjaga di halaman Kantor Gubernur Jateng. Setidaknya terdapat empat celana dalam berwarna-warni yang dilemparkan massa.
Pelemparan tersebut bermula ketika Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng Danie Boedi Tjahjono yang enggan membacakan surat pernyataan pemakzulan Jokowi.
"DPRD sempak. Rak nduwe isin (tidak punya malu, red). Ini simbol kemaluan, juga simbol Jokowi tak punya malu," kata satu di antara orator.
Tampak peserta aksi juga membentangkan spanduk bergambar wajah Jokowi di Gerbang DPRD Provinsi Jateng. Wajah Jokowi tersebut dicoret-coret mahasiswa.
Spanduk kuning bertulis Derita Naik Seleher, Penguasa Menindas Di Luar Batas juga terlihat menutupi plang Kantor Gubernur Jateng.
Sejumlah peserta aksi juga menuliskan Rebut Demokrasi, Makzulkan Jokowi dengan cat semprot tepat di jalan akses masuk gerbang DPRD Provinsi Jateng.
"Perlu digarisbawahi DPR dan DPRD, kan, lain. Saya, kami itu dilantik pakai SK Kemendagri," kata Danie Boedi yang akrab disapa Bete.
Massa Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah (Jateng) melempari polisi dengan celana dalam saat aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (12/2).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News