Cuaca Ekstrem Mengintai Jateng 2 Hari, BMKG Minta Warga di Daerah Ini Waspada

Kamis, 07 Maret 2024 – 12:26 WIB
Cuaca Ekstrem Mengintai Jateng 2 Hari, BMKG Minta Warga di Daerah Ini Waspada - JPNN.com Jateng
Petugas BPBD Kabupaten Banjarnegara saat menangani dampak bencana tanah longsor yang terjadi akibat cuaca ekstrem pada awal Januari 2024. ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara.

jateng.jpnn.com, CILACAP - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Tengah mewaspadai peningkatan intensitas hujan yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem.

BMKG mennyebut kondisi tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi pada 7-8 Maret 2024.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem di antaranya Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Pemalang, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Brebes, Kabupaten/Kota Pekalongan, dan Kabupaten/Kota Tegal.

Selain itu, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Jepara, Kudus, Demak, Kota/Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, dan sekitarnya.

"Potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain aktifnya MJO -Madden Julian Oscillation- di wilayah Indonesia. Saat ini MJO aktif pada fase 3 -Indian Ocean-, menunjukkan kondisi yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia," katanya, Kamis (7/3).

Selain itu, katanya, daerah konvergensi terpantau di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga utara Jateng yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Di sisi lain, katanya, aktivitas monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Terkait dengan hal itu, kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan intensitas hujan yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," kata Teguh.(antara/jpnn)

BMKG memprakirakan cuaca ekstrem akan membayangi Jawa Tengah selama dua dan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, waspada.

Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus

Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News