Hujan Tiada Henti, Banjir Datang, Aktivitas Warga Semarang Lumpuh
![Hujan Tiada Henti, Banjir Datang, Aktivitas Warga Semarang Lumpuh - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/03/14/kondisi-warga-mengevakuasi-diri-dari-banjir-di-kelurahan-tlo-depp.jpg)
Serupa juga dialami oleh Dita Eksiana (36) warga Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk. Aktivitas kesehariannya lumpuh. Dia memutuskan meninggalkan rumah untuk mengungsi ke rumah saudara.
Dengan menumpang truk milik Basarnas, dia bersama suami dan kedua anaknya menerjang banjir menuju posko pengungsian di Universitas Semarang (USM) terlebih dahulu.
"Mengungsi ke tempat kakak di Ngaliyan, semalam sepaha, posisi di rumah kosong, barang-barang rumah tergeletak," katanya ditemui, seusai dievakuasi oleh Basarnas di Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan.
Kondisi itu pun menimpa Rahmasari (27), warga Taman Hasanudin, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara. Dia pasrah dengan keadaan banjir yang sedang melanda.
"Banjir seperti ini, saya masih bisa kerja desain grafis. Beruntung rumah saya ada genset," tuturnya sembari menyebutkan kedalaman banjir di rumahnya selutut orang dewasa.
Setidaknya, banjir melanda lima kecamatan di Kota Semarang yang terdampak, di antaranya Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Tugu.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkap upaya evakuasi menjadi fokus perhatian dalam penanganan banjir kali ini. Di sisi lain, pendirian dapur umum logistik dan pendistribusian obat-obatan terus dilakukan.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut, meninjau sejumlah titik banjir. Dia tampak memimpin langsung jalannya evakuasi masyarakat terdampak.
Cerita warga Semarang yang dilanda banjir, tak bisa berangkat kerja, terpaksa mengungsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News