Banjir di Demak Surut dalam 15 Hari, Lebih Cepat dari Perkiraan

“Yang awalnya diprediksi akan surut lama, alhamdulillah progres surut bisa lebih cepat,” kata Letkol Maryoto.

Dia juga mengatakan bahwa logistik masih cukup dan para korban banjir tidak kekurangan. Dirinya mengapresiasi partisipasi warga yang turut membantu penanganan bencana. Dandim menyebutkan bahwa jumlah pengungsi sudah berkurang dari 22.000 menjadi 15.000 orang.

“Terkait logistik, Alhamdulillah masih cukup, dan kami semaksimal mungkin sudah berusaha apa yang menjadi kebutuhan korban tercukupi," katanya.

Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto menambahkan bahwa pengungsi yang berada di Kudus sebagian sudah pulang.

"Target pemerintah daerah adalah membersihkan desa Karanganyar yang sudah kering," ujarnya.

Sugiharto juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya surut air adalah kondisi sipon (pipa dalam tanah) yang ada di kecamatan Gajah yang sudah tua dan kurang lancar. Namun pemerintah daerah sudah mengusulkan perbaikan sipon tersebut ke pusat.

“Sipon yang di kecamatan Gajah itu sejak bangunan Belanda, dan kurang lancar, itu juga menjadi salah satu penyebab susah surut, itu sudah kami usulkan untuk perbaikan, tentunya pusat yang akan menentukan,” katanya.

Sugiharto menambahkan, bahwa pemerintah daerah sedikit senang karena dari perkiraan awal selesai 50 hari, ternyata dalam dua minggu sudah mulai kering. Ia menyebutkan bahwa total ada 28 pompa air besar dan 10 pompa air kecil yang digunakan untuk mengalirkan air kembali ke sungai.