Tiba di Semarang, 40 Bhikkhu Thudong Disambut Ribuan Masyarakat, Diiringi Rebana hingga Kuda Lumping

"Luar biasa toleransi bisa bersatu dengan adanya bhikkhu thudong ini membawa yang sangat baik, harapannya setiap tahun diadakan, kami menyambut baik," kata Bhikkhu Jatiko Thera, Sekretaris Wilayah Sangha Agung Indonesia Jateng.
Sementara itu, Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengatakan ritual thudong dari Thailand ke Indonesia ini merupakan tahun kedua. Dia mengucap terima kasih karena masyarakat menyambut luar biasa.
"Manfaat thudong ini untuk kerukunan antara kami dengan Indonesia, masyarakat dengan masyarakat. Pemerintah juga sangat mendukung dan merestui kami," katanya.
Dia menjelaskan, thudong merupakan jalan spiritual. Tujuannya untuk pelatihan hidup sederhana, secukupnya, dan melepaskan dari keduniawian.
Thudong juga membuktikan bahwa sepanjang perjalanan itu tercipta kerukunan yang sangat luar biasa di antara masyarakat dan para bhikkhu.
"Buddha sudah pernah melakukan 2.566 tahun lalu. Kalau di Indonesia jarang ada bhikkhu jalan seperti itu. Namun, kalau di Thailand sudah menjadi kebiasaan bhikkhu," ujarnya. (mcr5/jpnn)
Ribuan warga tumplek blek menyambut kedatangan bhikkhu thudong di Vihara Buddha Dipa, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News