Lulus Tanpa Skripsi jadi Tren, Mahasiswi UPGRIS ini Cuma Kuliah 3,5 Tahun
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kelulusan mahasiswa untuk menyandang gelar sarjana tanpa skripsi menjadi tren sekarang ini. Mereka cukup membuat artikel ilmiah yang dipublikasikan ke jurnal bereputasi.
Penerapan lulus tanpa skripsi tersebut telah dirasakan oleh Gesy Lutfiah Rosiah Oktaviana, mahasiswi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Mulanya mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Seni Daerah (PBSD) ini tak menyangka bisa menyandang gelar sarjana pendidikan melalui proses ketidakwajiban membuat tugas akhir bukan skripsi ini.
"Enaknya tidak perlu panjang-panjang, tetapi namanya program baru belum ada kepastian pula, takutnya sudah mengerjakan sampai akhir malah tidak bisa lulus," katanya, ditemui seusai wisuda ke 77 UPGRIS, Rabu (29/5).
Namun, dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini dirinya mampu melewatinya. Setengah tahun dia memulai penelitian dengan mengangkat topik upacara adat pernikahan Jawa hingga mempublikasikan ke jurnal nasional Sinta 4.
"Saya lulus tanpa KKN, ikut program kampus merdeka pertukaran mahasiswa dalam negeri, dan mengikuti magang reporter salah satu TV lokal di Yogyakarta," kata Gesy, yang lulus 3,5 tahun itu.
Rektor UPGRIS Sri Suciati mengatakan kebijakan baru itu banyak diminati mahasiswanya. Pada wisuda ke 77 UPGRIS tahun ini ada sebanyak 45 mahasiswa yang lulus tanpa skripsi.
"Dari 526 mahasiswa, 45 di antaranya lulus tanpa skripsi, mereka menyusun karya tulis ilmiah dipublikasi di jurnal bereputasi," kata Suci.
Mahasiswi UPGRIS ini cuma butuh 3,5 tahun sampai diwisuda. Dia lulus tanpa menyusun skripsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News