Peduli Lingkungan, Gerakan Pembagian Daging Kurban di Semarang Pakai Wadah Non-Plastik

Rabu, 19 Juni 2024 – 13:28 WIB
Peduli Lingkungan, Gerakan Pembagian Daging Kurban di Semarang Pakai Wadah Non-Plastik - JPNN.com Jateng
Besek bambu sebagai wadah daging kurban. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

"Maka yang kami terapkan pakai besek memesan khusus dari kampung sekalian mengambil daun jati sebagai alasnya. Daun pisang kami juga pernah," katanya.

Pada tahun ini, pihaknya memotong hewan kurban berupa delapan ekor sapi. Setelah dipisahkan dari tulang, dan jeroan menghasilkan 1.300 bungkus.

"Dibagikan ke warga sekitar kampus, pondok pesantren yang santrinya kurang mampu, dan panti asuhan," katanya.

Begitu halnya diungkapkan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang Ahmad Fuad yang menyebut pembagian daging kurban telah menggunakan wadah ramah lingkungan.

Sebagian besar masjid di Kota Semarang, kata Fuad telah menerapkan penggunaan wadah non-plastik. Seperti halnya, besek, daun jati, daun jati, hingga daun lompong.

"Ini kami mendukung gerakan ramah lingkungan, plastik itu tidak ramah sulit terurai," kata Ahmad Fuad.

Fuad berkata, gerakan ramah lingkungan itu merupakan dorongan dari Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang meminta menghindari penggunaan plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban.

"Kami menginformasikan edaran dari Pemerintah Kota Semarang, dari Bu Wali, yang dulunya pakai plastik sudah banyak pakai besek," katanya.

Gerakan pembagian daging kurban di Semarang pakai wadah non-plastik, peduli lingkungan.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News