Jemaah Haji Asal Jateng & DIY yang Meninggal Dunia di Tanah Suci Mencapai 73 Orang
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 73 orang.
Kepala Subbag Humas PPIH Debarkasi Solo Gentur Rahma Indriadi mengatakan lebih dari 50 persen haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
"Seperti yang disampaikan Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Indro Murwoko," kata dia, Senin (15/7).
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar jamaah haji tersebut sudah mempunyai risiko penyakit seperti lansia, hipertensi, diabetes millitus (DM), hiperkolesterol, dan lain-lain.
Selain itu akibat kelelahan, karena setelah pasca-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) kebiasaan jamaah haji Indonesia memperbanyak ibadah sunnah yang menyita energi.
"Kondisi cuaca panas atau adanya gelombang panas di Arab Saudi memicu penyakit kardiovaskuler. Tiga peserta haji meninggal karena heatstroke," ungkapnya.
Jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia termuda usia 50 tahun tergabung Kloter 60 asal Grobogan, wafat karena cardiogenic shock, dan usia 61 tahun tergabung Kloter 61 dari Grobogan wafat karena aspiration of fluid.
"Jumlah jamaah wafat di Tanah Suci pada penyelenggaraan tahun ini sebanyak 73 orang atau menurun dibanding pada 2023 sebanyak 126 orang," katanya.
Jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 73 orang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News