10 Ekor Sapi di Semarang Ditemukan Mati, Lima Tak Wajar, Rugi Rp 200 Juta
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sepuluh ekor sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan mati. Lima di antaranya diketahui mati dalam kondisi tak wajar.
Kematian sapi itu diketahui pada Sabtu (3/8). Saat itu sapi mengalami gejala demam setelah hari sebelumnya daerah Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati itu dilanda hujan deras.
Total, sejak Sabtu hingga Senin (5/8), dari empat kandang terdapat lima hewan ruminansia yang mati dengan gejala sakit sama.
Sehari setelahnya atau Selasa (6/8), di kandang sebelahnya, bertambah lima sapi mati secara tiba-tiba. Kematian itu dinilai janggal lantaran lima sapi itu langsung mati seketika di pagi hari tepatnya pukul 05.30 WIB.
"Awalnya sore, sapi mau makan, setelah makan habis pemiliknya pulang mau Salat Maghrib. Malam masih sehat, tahu-tahu tidak ada gejala sakit paginya pukul 05.30 sudah mati semua," kata M Fasodin, Ketua Kelompok Tani Kelurahan Cepoko ditemui di lokasi.
Mengetahui hal janggal tersebut, pihaknya melaporkan ke Dinas Pertanian Kota Semarang. Lima sapi yang ditemukan mati tak wajar itu diambil sampel darahnya untuk diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.
Selama empat tahun bergelut di dunia peternakan sapi, Fasodin tak pernah menemui hal janggal seperti ini, kecuali wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang pada 2022.
"Ini kejadian yang tidak biasa, dulu ada PMK kelihatan, kayaknya wabah sudah tidak ada kok seketika mati semua, mulutnya berkelelot, janggal," kata Fasodin.
Lima dari 10 ekor sapi di Semarang mati dalam kondisi tak wajar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News