Diajak Mogok Produksi, Perajin Tahu & Tempe di Sukoharjo: Cicilan Masih Banyak
"Kami sementara masih belum ada pergerakan. Kami tunggu apakah ada kebijakan dari pemerintah atau tidak," ujarnya.
Guna menyiasati harga kedelai yang naik drastis, para produsen sudah dua kali menaikan harga, dari harga Rp 150 menjadi Rp 250 per buah.
Selain itu, ukuran hasil produksi juga sudah diperkecil dengan tujuan produsen tetap mendapatkan untung.
Menurut Puryono, pengalihan bahan baku dari kedelai impor ke kedelai lokal sangat tidak mungkin, sebab stok kedelai lokal dipasaran tidak mencukupi.
"Kedelai lokal kami tidak ada. Hasil panen cuma bertahan 2-3 bulan, setelah itu sudah habis. Jadi tetap mengandalkan kedelai impor," kata dia.
Meskipun demikian, Puyono mengaku kalau kualitas kedelai lokal tidak kalah bagus dari kedelai impor. Hanya saja, stok kedelai lokal sendiri masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. (mcr21/jpnn)
Pesan ajakan mogok produksi diterima perajin tahu dan tempe di Sukoharjo. Jawaban mereka mengejutkan.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News