Gas Air Mata, Massa Berhamburan, Demo 'Peringatan Darurat' di Semarang Terpaksa Bubar
Ribuan massa itu berhamburan, berlarian menuju Taman Indonesia Kaya di Jalan Menteri Supeno dan SMA N 1 Semarang. Massa sempat membubarkan diri.
"Kami mengimbau untuk mahasiswa bersikap sopan dan berpendidikan," imbau polisi di balik mobil water canon.
Namun, massa tak menggubris imbauan polisi dan kembali menggeruduk gerbang DPRD. Polisi pun tak segan untuk menembakkan gas air mata untuk kesekian kalinya. Massa yang panik, kembali berhamburan, dan benar-benar bubar.
Beberapa mahasiswa tampak tumbang dan mata mengalami perih akibat gas air mata."Tadi aksi awalnya berjalan lancar, melakukan aksi di depan gerbang DPRD kemudian masuk ke samping di dekat Taman Indonesia Kaya," kata tim hukum massa aksi di Jateng Arif Syamsudin.
Arif mengatakan awalnya massa ingin masuk ke Gedung DPRD untuk melakukan aksi simbolik penyegelan DPRD oleh rakyat sebagai bentuk bahwa hati nurani DPR telah mati kemudian tidak ada keberpihakan kepada rakyat.
"Setelah itu juga rencananya kami akan menyelenggarakan sidang rakyat. Awalnya mahasiswa masuk dengan cara damai. Kami ingin masuk dengan cara jongkok, tetapi kemudian dihalang-halangi oleh polisi," kata dia.
Mengenai salah satu mahasiswa yang diamankan polisi, pihaknya saat ini sedang menelusuri keberadaannya dan kondisi mahasiswa tersebut. "Satu orang diciduk polisi. Kondisinya sedang kami tracking," ujarnya. (JPNN)
Massa aksi mahasiswa 'Peringatan Darurat' di Kota Semarang membubarkan diri setelah ditembaki gas air mata oleh polisi.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News