Begini Cara Udinus Semarang Mendukung Seniman di Era Teknologi, Patut Ditiru
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Udinus Semarang, Jawa Tengah, menelurkan sebuah inovasi dalam menopang seniman untuk mendapatkan wadah baru bertujuan menampilkan karya-karya secara virtual di era teknologi ini.
Inovasi tersebut bernama Galeri Maya atau disingkat Gaya, yang kini telah diluncurkan di website Tan Art Space (tanartspace.com), para pelukis kini bisa mengakses pameran digital tanpa biaya.
Fitur ini diinisiasi oleh Pusat Kajian di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama Computer Science, Science, In Art, and Culture (CSAC).
Gaya bertujuan untuk menghimpun banyak pelukis, memberikan ruang bagi mereka untuk menampilkan karya seni rupa mereka secara gratis di platform digital.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus Ahmad Zainul Fanani menyatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya di tengah kemajuan teknologi.
Saat ini, CSAC berfokus pada masalah budaya, dan salah satu upaya untuk mendukung para seniman melalui riset dan pengabdian.
Baca Juga:
“Kami berharap kolaborasi ini dapat melibatkan pemerintah, industri, dan komunitas untuk menjaga nilai-nilai budaya melalui teknologi,” katanya kepada JPNN.com pada Selasa (27/8).
Disela wawancaranya, Ketua Tim Peneliti CSAC Udinus Heribertus Himawan menambahkan bahwa keterbatasan ruang fisik untuk pameran menjadi alasan utama diciptakannya Gaya.
Udinus Semarang, Jawa Tengah, menelurkan sebuah inovasi dalam menopang seniman untuk mendapatkan wadah baru bertujuan menampilkan karya-karya secara virtual.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News